Passive income adalah pendapatan yang diperoleh dengan aktivitas minim. Jenis pendapatan ini dapat tetap didapatkan meskipun Anda sudah pensiun. Bentuknya pun beragam, seperti hasil kebun. Namun untuk mendapatkannya, Anda perlu membeli tanahnya terlebih dahulu dengan Reksadana Pendapatan Tetap.
Membeli tanah kebun perlu dilakukan dengan cermat. Terlebih lagi, kualitas tanah kebun tak hanya mempengaruhi passive income yang Anda peroleh, melainkan juga harga jika Anda perlu menjualnya suatu saat nanti. Itulah mengapa berbagai tips dalam artikel ini patut diperhatikan.
Tips Membeli Tanah Kebun Menggunakan Hasil Reksadana Pendapatan Tetap
Membeli tanah kebun merupakan aktivitas yang gampang-gampang susah untuk dilakukan. Namun jika Anda mengetahui tipsnya, maka hal tersebut bisa dijalani dengan lancar, berikut di antaranya.
-
Mempertimbangkan Lokasi
Setiap Anda membeli tanah apapun, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu lokasinya. Lokasi yang strategis akan membuat akses lebih mudah. Jadi, Anda tak perlu kerepotan saat waktu panen tiba.
Selain itu, lokasi yang strategis akan mempengaruhi daya jualnya kemudian hari jika Anda harus melakukannya. Tingkat strategisnya suatu lokasi juga akan mempengaruhi kenaikan harga jual dari tahun ke tahun.
Cara yang bisa Anda lakukan untuk membeli tanah yang strategis adalah dengan mencarinya di iklan. Misalnya, melalui internet maupun koran. Selain itu, Anda juga bisa langsung ke daerah perkebunan dan bertanya kepada warga setempat jika ada tanah strategis yang dijual.
-
Memperhatikan Kepemilikan
Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli tanah adalah sertifikat dari tanah itu sendiri. Pastikan bahwa tanah tersebut mempunyai sertifikat yang jelas. Selain itu, usahakan agar sertifikat tersebut tidak sedang menjadi jaminan di bank, sehingga tidak merepotkan Anda di kemudian hari.
Selain itu, perhatikan nama siapa yang ada di sertifikat tersebut. Pastikan agar Anda bertemu langsung dengan pemilik yang namanya tercantum di sana agar tidak terjadi masalah.
Jika tidak ada sertifikat, maka Anda bisa memastikan kepemilikan tanah ke kantor lurah atau desa setempat. Umumnya, pejabat lurah atau desa mempunyai data-data tanah yang tidak memiliki sertifikat.
-
Memastikan Status
Tak hanya memperhatikan kepemilikan tanah, Anda juga harus memastikan status tanah tersebut sebelum membelinya dengan Reksadana Pendapatan Tetap. Artinya, pastikan bahwa tanah tersebut tidak dalam proses sengketa agar tidak membawa masalah di kemudian hari.
Cara yang paling mudah untuk memastikannya adalah dengan bertanya kepada warga sekitar. Selain itu, Anda juga bisa bertanya ke instansi pemerintah setempat seperti kantor desa atau kelurahan.
Setelah itu, jangan lupa untuk mengecek dokumen legalitas tanah. Anda bisa melakukannya ke kantor Badan Pertanahan Nasional atau BPN setempat dengan membawa bukti PBB, fotokopi KTP pemilik, serta sertifikat tanah asli. Jika tidak sempat, Anda bisa melakukannya di situs resmi BPN.
Jangan lupa juga bahwa tanah yang Anda beli bisa digunakan untuk berkebun. Hal ini bisa dipastikan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP.
Unsplash
-
Ada Perjanjian Tertulis
Pastikan bahwa ada perjanjian tertulis terkait tanah yang Anda beli. Perjanjian ini perlu diberi materai agar sah. Dengan demikian, kepemilikan tanah Anda tak bisa digugat suatu hari nanti.
Setelah itu, semua dokumen terkait tanah yang dibeli bisa segera diurus agar tertulis atas nama Anda. Hal ini akan memperkuat status Anda sebagai pemilik tanah. Selain itu, Anda tak akan kerepotan jika harus mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan tanah suatu hari nanti.
-
Belajar Ilmu Berkebun
Setelah membeli tanah, maka Anda bisa mulai memanfaatkannya untuk berkebun. Namun sebelum melakukannya, Anda perlu mempelajari ilmu berkebun terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda dapat memahami apa saja yang harus dilakukan secara benar.
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa belajar dengan orang lain yang lebih berpengalaman. Terlebih lagi, orang tersebut dapat memberi tahu hal-hal yang tak ada di buku. Selain itu, Anda juga bisa berbisnis kebun dengan orang tersebut jika diperlukan.
-
Memahami Jenis Tanaman
Anda juga perlu memahami jenis tanaman apa yang cocok untuk tanah yang dibeli. Hal ini disebabkan masing-masing tanaman memiliki kebutuhan dan karakteristiknya sendiri yang tak bisa disamakan. Cara paling mudah adalah dengan melihat tanaman apa yang dimiliki kebun di sekitarnya.
Memiliki tanah kebun memang bisa menjadi investasi yang menjanjikan. Namun, Anda juga harus bijak dalam membeli dan mengelola tanah tersebut agar hasilnya dapat maksimal.
Masalah dana, Anda bisa serahkan pada Reksadana berjenis Pendapatan Tetap. Apa itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini adalah Reksadana yang memiliki mayoritas portofolionya diinvestasikan pada instrumen pendapatan tetap. Hasilnya bisa Anda gunakan untuk membeli tanah kebun.
perbankan prioritas DBS Treasures akan mendukung Anda untuk berinvestasi pada Reksadana. Tidak perlu ragu untuk berinvestasi bersama mitra satu ini, karena pengelolaan investasi dilakukan Manajer Investasi terkemuka, sehingga kinerja produk bisa semakin optimal.
Tersedia diversifikasi penyebaran dana Anda ke berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko. Selain itu, Anda akan mendapatkan banyak pengetahuan tentang analisa pasar serta peluang terkini.
Anda akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.
Selain itu, Anda bisa mengandalkan Aplikasi digibank by DBS untuk melakukan segala aktivitas dalam berinvestasi. Mulai dari jual, beli, switching, dan bahkan proses registrasi SID (Single Investor Identification).
Jadi, tunggu apalagi? Segera investasi Reksadana Pendapatan Tetap bersama DBS Treasures dan segera beli tanah kebun Anda! Informasi lebih lanjut, klik di sini!