Gerakan #BijakBerplastik yang digulirkan Danone-Aqua sejak tahun 2018 berhasil membuat jumlah sampah yang didaur ulang menjadi 17 persen lebih banyak, sehingga menurunkan jumlah sampah yang tetap berada di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sebesar 14 persen dan mengurangi volume sampah yang berakhir di ekosistem laut.
Kesimpulan itu merupakan hasil studi yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI) untuk menganalisa dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial terhadap gerakan ini.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, mengatakan gerakan #BijakBerplastik merupakan komitmen perusahaan untuk mempraktikkan bisnis untuk kebaikan, serta pentingnya menangkap serta menerjemahkan perubahan perilaku masyarakat terutama generasi muda yang mulai memilih conscious brand dan produk dalam konsumsinya.
“Kami bersyukur karena gerakan #BijakBerplastik dapat memberikan inspirasi dan dampak yang positif kepada masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi yang baik kepada kelestarian Bumi kita.
Kami juga terus berkomitmen untuk secara aktif mengajak lebih banyak lagi masyarakat sehingga tercipta ownership atau rasa memiliki yang tinggi dari pelaksanaan gerakan ini,” ujarnya, Rabu, 12 Oktober 2022.
Ketiga pilar #BijakBerplastik, pengumpulan, edukasi, dan inovasi, berhasil menempatkan Danone-Aqua sebagai satu-satunya perusahaan produsen minuman yang menggunakan bahan-bahan daur ulang hingga 25 persen dalam seluruh produknya dan terus berkomitmen membuat 100 persen kemasan plastiknya dapat digunakan ulang, didaur ulang atau dijadikan kompos pada tahun 2025.
Gerakan ini juga mendukung usaha inklusivitas ekosistem pengelolaan sampah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan nilai tambah yang menghasilkan dampak sirkular serta pertambahan nilai.
Bisuk Abraham Sisungkunon, peneliti ekonomi lingkungan LPEM-UI, berharap hasil kajian ini dapat menjadi bukti komitmen Danone-Aqua dalam menjaga keberlanjutan alam dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama dalam pengelolaan sampah plastik, “Dan menjadi motivasi bagi perusahan dan organisasi lainnya untuk terus berkontribusi dan menjalankan program serupa,” kata Bisuk.