Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal rumah adat Bale Bayan adat Sasak Bayan di Lombok Utara.
Penelitian ini dilatarbelakangi atas kekokohan rumah adat Bale Bayan dari gempa.
Melansir dari jurnal yang berjadul “Tradisi Perkawinan Merariq Suku Sasak di Lombok” karya Annisa Rizky Amalia, suku Sasak adalah penduduk asli dan kelompok etnis mayoritas di Lombok.
Suku ini meliputi 90 persen dari keseluruhan penduduk pulau tersebut.
Rumah adat Bale Bayan merupakan bangunan rumah tradisional dari hasil peninggalan akumulasi pengetahuan lokal masyarakat yang berhasil menggabungkan faktor ekologis dan geografis serta struktur fisik bangunan yang tahan terhadap gempa bumi.
Mengutip dari laman ugm.ac.id, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kearifan lokal Bale Bayan mempunyai peran penting dalam pengurangan risiko bencana gempa bumi.
Hal ini karena rumah Bale Bayan mengandung nilai-nilai mitigasi bencana struktural dan non-struktural.
Mitigasi bencana non-struktural terwujud dalam empat dimensi meliputi nilai, pengetahuan, pengambilan keputusan, dan solidaritas kelompok yang terbentuk pada kehidupan masyarakat adat Sasak Bayan.
Sementara itu, dari sisi mitigasi bencana struktural terwujud melalui konstruksi fisik bangunan rumah adat Bale Bayan yang tahan gempa.
Berbeda dengan rumah bergaya modern, rumah adat ini mengandung nilai-nilai filosofis.
Salah satunya yaitu masyarakat meyakini keberadaan Tuhan dalam struktur bangunan rumah.
Hal ini dibuktikan dengan 6 tiang penyangga yang merepresentasikan rukun iman, 5 tiang penyangga di tiap sisi luar rumah yang merepresentasikan rukun Islam, dan satu tiang yang menjulang tinggi di bagian inan bale yang menunjukkan bahwa Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya, ditinjau dari analisis struktural tektoniknya, kekuatan struktur rumah adat Bale Bayan untuk setiap elemen penyusunnya telah dianalisis dan diperoleh hasil bahwa struktur penyusun Bale Bayan aman terhadap gempa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sebagai langkah efektif pengurangan risiko bencana gempa bumi.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek membangun pemukiman yang inklusif, aman, tahan lama, dan berkelanjutan.
WINDA OKTAVIA